Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Peringatan Hari Kearsipan ke-52; Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul

Peringatan Hari Kearsipan ke-52; Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul

Peringatan Hari Kearsipan ke-52; Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul

Bansos Kita - Tanggal 18 Mei ditetapkan sebagai Hari Kearsipan berdasarkan Keputusan Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia Nomor OT.00/02/2005. Hari Kearsipan yang diperingati tiap tahun merupakan momentum penegakkan kembali komitmen negara dan seluruh entitas bangsa Indonesia untuk berkolaborasi dan bekerja keras meningkatkan kualitas penyelenggaraan kearsipan yang komprehensif, terpadu dan berkualitas. Tahun 2023 merupakan tahun peringatan ke-52 Hari Kearsipan. 

Pada momen ini, perkembangan teknologi pada Bidang Kearsipan dalam wujud optimalisasi transformasi digital kearsipan dan Reformasi Birokrasi menjadi salah satu isu utama. Hal tersebut tak lain untuk mewujudkan inovasi kearsipan sebagaimana amanat Presiden Joko Widodo pada peringatan Tahun Emas Kearsipan serta mendukung pelaksanaan Reformasi Birokrasi Tematik yang pada berfokus pada empat Banyuwangi memiliki nama yang terbentuk dari dua kata dalam bahasa jawa yaitu banyu (air) dan wangi (harum), sesuai dengan mitos setempat akan harumnya  sebuah sungai sebagai bukti kesetiaan Sri Tanjungpada patih Sidopekso.

Hari Kearsipan ke-52 diadakan di Banyuwangi menggunakan identitas visual berupa angka yang memiliki kesan aliran air, dan membentuk wanita yang sedang menari gandrung (tari khas Banyuwangi yang identik dengan kipas).

Gerakan yang dinamis ditujukan sebagai autokritik agar kearsipan selalu mengikuti perkembangan zaman dan terus bergerak dinamis menuju masa depan yang luhur demi terciptanya Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul.

DOWNLOAD SURAT EDARAN AHARI KEARSIAPAN

DOWNLOAD LOGO HARI KEARSIPAN

Posting Komentar untuk "Peringatan Hari Kearsipan ke-52; Menuju Birokrasi Maju, Memori Kolektif Bangsa, dan Peradaban Unggul"